Mitos dalam perayaan hari Imlek

Tahun baru Imlek tak hanya menyajikan perayaan yang meriah saja, disisi lain ada banyak mitos, kepercayaan seputar perayaan ini

Bagi masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek merupakan sebuah perayaaan yang sangat meriah, terutama di negara asalnya yakni China dan penduduk chinese di seluruh belahan dunia. Imlek merupakan penetapan tahun baru Chinese New Year menggunakan kalender lunisolar yakni gabungan perhitungan masa matahari dan bulan.

Masyarakat Tionghoa mejadikan Imlek sebagai tradisi tahunan sejak ribuan tahun silam. Sejarah mencatat, Imlek pertama kali dirayakan di Tiongkok pada 4699 oleh Raja Huang Ti. Tradisi penyambutan perayaan Imlek ini biasa di isi dengan menata rumah dan mengenakan pakaian baru sama seperti halnya umat Muslim dalam hari raya idul fitri dan tak lupa juga tradisi angpau, dengan harapan di tahun yang baru akan lebih baik lagi.

Ada yang menarik dalam proses perayaan tradisi Imlek ini, yang ternyata banyak diikuti juga dengan berbagai mitos, diantaranya mitos terkait kuliner. Makanan merupakan hal penting dalam hari raya Imlek ini, tak hanya enak dan lezat. Makanan dapat memberikan sebuah keberuntungan di tahun baru, akan tetapi ada pula makanan yang memang mesti dihindari agak tak bernasib buruk.

Apa saja makanan yang menganduk mitos itu? Berkut kami paparkan :

 

1. Jeruk


Buah jeruk sering kali ditemui disetiap perayaan Imlek. Buah berwarna Orange ini melambangkan kekayaan dan juga sebuah simbol keberuntungan. Terkait kekayaan ada unsur kesamaan pada huruf China anatar Jeruk dan emas, memiliki warna cerah berorientasi pada nasib baik.

Ada kalanya pohon jeruk diletakan di pojok rumah sebagai ornamen pelengkap hari raya Imlek.

 

2. Mie


Makanan yang sudah sangat akrab di masyarakat Tiongkok sejak berabad-abad, termasuk sajian yang lezat saat Imlek tiba. Khusus untuk disajikan saat Imlek, Mie tak boleh dipotong dan dibiarkan panjang. Ini melambangkan panjang umur.

 

3. Makanan Putih


Mungkin ada sebagian dalam perayaan menyajikan tofu pada hidangan perayaan Imlek, akan tetapi sajian ini malah dianggap akan membawa sial dalam 15 hari setelah perayaan. Putih disimbolkan nasib buruk dan kematian.

 

4. Bubur


Mungkin bubur terlihat lezat, namun bagi masyarakat Tionkok makanan ini melambangkan kemiskinan. Hingga  tak ada seorang pun tak mau mengawali tahun baru dengan makan bubur, dan malah bila ada dianggap pertanda yang tak baik.

 

5. Ikan bandeng


Kata ikan dalam huruf china dapat diartikan "Limpahan", dan menjadikannya wajib dihidangkan saat perayaan, dengan harapan kedepannya akan memperoleh keberlimpahan.

 

6. Ayam


Sajian ayam utuh tanpa dipotong-potong melambangkan sebuah kebersamaan dan kelahiran kembali. Ini menjadi sebuah simbol kebesamaan dan keutuhan keluarga mau pun kelompok.

 


7. Buah delima


Buah merah menggoda ini merupakan pelengkap perayaan Imlek. Si merah berbiji banyak ini merupakan perlambangan kesuburan. Sedangkan warna merah terangnya ialah sebagai pengusir roh jahat.

Demikian, mitos dalam perayaan Imlek. Bila tulisan ini bermanfaar silahkan share kepada teman-teman lain.

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Mitos dalam perayaan hari Imlek"

  1. kalo boleh saya menambahkan mas sajian Aneka SUP, kadang ada yang menyediakan bebek panggang,.. aneka permen

    terima kasih mas nice post salam kenal

    ReplyDelete